Lagu Internationale diciptakan oleh Eugene Pottier pada tahun 1871 untuk merayakan terbentuknya Komune Paris. Itu adalah untuk yang pertama kalinya klas buruh berhasil merebut kekuasaan negara ke dalam genggaman mereka. Kekuasaan yang termanifestasi dalam komune tersebut merupakan bentuk pemerintahan yang paling demokratis dibanding pemerintahan manapun
Para perwakilan komune dipilih dengan satu syarat mutlak, mereka harus siap diberhentikan kapanpun oleh massanya, dan besaran gaji mereka disesuaikan dengan upah pekerja biasa. Komune di Paris adalah sebuah badan pekerja, bukan tempat cuap-cuap omong kosong layaknya orang-orang di parlemen. Pembagian fungsi legislasi dan eksekusi di dalam negara telah dihapuskan.
Sayang komune ini hanya mampu bertahan tiga bulan (Maret-Mei 1871). Pemerintah borjuasi Prancis menghancurkannya lewat serangan militer yang brutal. Walau begitu, hingga sekarang komune ini telah menginspirasi jutaan pekerja di seluruh dunia dalam menentang kapitalisme.
Download lagunya:
By Sheffield Socialist Choir (3MB)
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magnaaliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exer ull labo nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor aliquip.
About Me
- alan koesumah
- selamat datang. Blog ini sekedar tempat berbagi isi hard disk dan segala celoteh yang tak mungkin termuat di media lain.
Download
Search in here
Arsip
-
▼
2008
(12)
-
▼
September
(11)
- Puisi Widji Tukul: SATU MIMPI SATU BARISAN
- Sosialisme adalah jalan keluar
- KPRM PRD vs PRD oportunis: Koalisi (Ala Papernas d...
- Siapa KPRM PRD?
- Puisi Widji Tukul: BUKAN KATA BARU
- Download PCMAV 1.6 Update Build 6
- Puisi Widji Tukul: KUBURAN PURWOLOYO
- Download Lagu Internationale
- Revolusi Rusia 1917
- Realisme Pramoedya Ananta Toer
- cerpen: Bu, Ijinkan Aku Sekolah di Dalam WC
-
▼
September
(11)
Recent Articles
Labels
- Belok Kiri (5)
- celoteh (4)
- KPRM PRD vs PRD (3)
- Neolib (2)
- Realisme Sosialis (5)
- Widji Tukul (3)
0 comments: